Rimpu adalah nama pakaian asal suku mbojo, pulau Sumbawa,Nusa Tenggara Barat.
Rimpu adalah memakai sarung dengan melingkarkannya pada kepala dimana yang terlihathanya wajah pemakainya dengan menggunakan sarung. kebudayaan rimpu yang merupakansalah satu hasil kebudayaan masyarakat Dompu-Bima. Umumnya, kaum perempuan memakai rimpu untuk menutup auratnya sebagaimana ajaran Islam mengajarkan bahwa setiap kaum perempuan yang sudah aqil balik harus menutup auratnya di hadapan orang yang bukan muhrimnya.
Ada dua jenis busana rimpu yang di gunakan oleh perempuan Dompu-Mbojo, Bagi perempuan yang belum menikah memakai busana rimpu hanya keliatan bagian mata dan telapak tangannya saja, sedangkan bagi perempuan yang sudah menikah atau berkeluarga memakai busana rimpu boleh keliatan bagian wajah.

Adanya perbedaan penggunaan rimpu antara yang masih gadis dengan yang telah bersuami, sebenarnya secara tidak langsung menjelaskan pada masyarakat terutama kaum pria tentang status wanita, apakah wanita tersebut sudah berkeluarga atau masih gadis, itulah yang unik dari budaya rimpu suku mbojo tersebut.
Keunikan dari budaya berbusana suku mbojo tersebut harus tetap di lestarikan, agar tidak punah sehingga generasi selanjutnya tau bahwa makna dari berbusana rimpu itu apa.
Busana rimpu yang menjadi salah satu budaya berbusana suku mbojo sekarang hampir punah, hal itu di sebabkan karena masyarakat Dompu-Bima, sudah jarang menggunakan rimpu untuk menutup aurat, hal itu disebabkan sudah banyak busana menutup aurat yang lebih bermoderen yang bermunculan.
Ibu-ibu yang sudah menikah/berkeluarga yang dulunya selalu menggunakan rimpu untuk berbusana menutup aurat sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan jilbab. Begitupun perempuan yang belum menikah seakarang tidak lagi menggunakan rimpu, mereka memakai rimpu pada saat ada acara atau ivent tertentu saja yang diadakan. Karena apabila memakai rimpu, para perempuan yang masih gadis itu merasa malu sehingga mereka lebih menggunakan jilbab untuk menutup auratnya ketimbang menggunakan rimpu yang menjadi budaya berbusana suku mbojo.