Kabupaten Bima, – Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terus berupaya memberikan perlindungan terhadap keselamatan nelayan pada saat mencari nafkah dilaut yang penuh dengan tantangan dan resiko.
Salahsatunya melalui upaya mitigasi resiko, dengan memberikan atau menyiapkan anggaran asuransi yang bersumber dari APBN dan APBD bagi nelayan yang telah mempunyai kartu nelayan setiap tahunnya.
Selama tiga tahun kepimpinan Bupati , Hj. Indah Dhamayanti Putri SE dan Wakil Bupati Bima, Drs. Dahlan M. Noer tercatat ada sebanyak 4.500 nelayan di wilayah Kabupaten Bima yang telah diakomodir premi asuransi. 3.000 yang bersumber dari APBN dan 2.500 dari APBD Kabupaten Bima.
Pada tahun anggaran 2019, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) telah memberikan asuransi kepada 300 orang nelayan. Besaran preminya sebesar Rp175 ribu per tahun.
“Klaim santunan bagi nelayan yang mendapatkan musibah dibagi dalam tiga kategori dan hanya diberikan sekali,” kata Kepala DKP Kabupaten Bima, Ir. Hj. Nurma M.Si.
Nurma menjelaskan, bagi nelayan yang meninggal di laut saat melaut mencari ikan, akan mendapatkan santunan asuransi sebesar Rp200 juta. Bagi nelayan yang meninggal karena sakit atau kecelakaan di darat akan mendapat santunan asuransi Rp170 juta.
“Sementara nelayan yang mengalami kecelakaan atau sakit, tapi tidak meninggal, akan mendapatkan biaya pengobatan sebesar Rp20 juta,” ujarnya.
Nurma mengaku asuransi nelayan telah dirasakan manfaatnya oleh nelayan yang telah menjadi peserta. Terbukti dengan banyaknya klaim pembayaran premi asuransi setiap tahunnya.
“Rata-rata 50 orang nelayan yang mengalami musibah menerima santunan setiap tahun,” ujarnya.
Mengingat besarnya manfaat asuransi ini, para nelayan diharapkan dapat meneruskan kepesertaan asuransi ini secara mandiri. Nelayan dapat memperpanjang keanggotaan dengan membayar sendiri premi di tahun-tahun berikutnya.
“Kedepan kita akan evaluasi berapa besar nelayan yang telah mampu membayar secara mandiri kelanjutan premi tahun berikutnya, agar bisa dipastikan besaran penganggaran bantuan asuransi nelayan tahun 2020 mendatang,” tutupnya.