Catatan kecil untuk Adinda

Oleh Didi Muliadin
( Ketua Bidang PA Badko Nusra )

Adinda ku, ada fase kehidupan di mana kita semua ditempatkan sesuai dengan kadar pemahaman dan pengalaman kita. Kita telah diajak berdialektika dalam HMI, bicara seputar IKHTIAR dan TAKDIR, taukah engkau wahai adindaku, semakin tinggi jabatan maka semakin tinggi godaan dan cobaan, itu semua dari Tuhan, Tuhan ingin melihat sekaligus tes and propetes hamba-Nya karna dalam HMI beriman adalah diskursus pertama dalam Trilogi HMI ( iman, ilmu dan amal ) sehingga Tuhan ingin mengetahui sejauh mana keimanan tumbuh kuat sekaligus sebagai penggerak pola laku dan liku kita sebagai kader HMI, tentunya seberapa sering “BISSMILLAH” dan ALHAMDULILLAH tercipta dalam kehidupan berorganisasi.

Dindaku, dalam fase tersebut memang terjadi pergolakan dalam diri yang tidak bisa kita hindari sebagai manusia karna kita di HMI telah di ajak bicara seputar HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA maka jangan engkau Adinda mengira semuanya harus lolos dalam cobaan dan godaan karna ini persoalan pergulakan eksistensi kehidupan, antara Kedirian dan keTuhanan.

Ingat Adinda ku,, Tuhan punya cara sendiri dalam mengajak hamba-Nya kembali dan mengingat-Nya baik dalam keadaan serta kondisi apapun. Bisa jadi dan Barang kali di saat kader HMI lengah dalam menjalankan tugas organisasinya atau dalam kondisi ternyamannya di singgah sana kursi Dunia, berhela-hela dengan kemegahan dan kemewahan, ia Bisa jadi, Barang kali.

Adinda ku, Tugas kita teruskan memperkokoh pikiran dan hati untuk tetap terjaga dihadap-Nya karna kita di HMI telah di ajak bicara HAKIKAT KEPERCAYAAN maka konektivitas kita dengan Tuhan jangan sampai terputus karna sekalinya kita mengingat-Nya maka Cahaya keimanan akan tetap tumbuh dan hidup, sembari kondisi dan keadaan ibadah Syariah terus kita perbaiki di tengah kecamuk kelalaian dan kemalasan yang kian detik selalu menghampiri tampa hentinya.

Adinda ku, ini catatan kecil untuk Adinda, tidak juga saya munafikan kalau catatan ini untuk menegur, mengingatkan diri saya pula. Kurang sempurna apa kita diciptakan sebagai makhluk yang namanya manusia, label sempurna ialah sebagai pembeda anatara kita manusia dengan makhluk yang lain namun kadang kala dari sisi tindakan hampir tidak ada bedanya dengan makhluk yang lain. Maka Adinda ku pertahankan label kesempurnaan kita, pertahankan Adinda, karna Tuhan telah mengamanahkan ke kita, bukankah di HMI kita telah diajarkan cara mudah mencapai manusia insan Khamil atau sempurna secara lahir dan batin, kita sering menggaungkan dalam forum-forum formal dan up grading mapun follow up yaitu Lima Kualitas Insan Cita : Akademis, Pencipta, Pengabdi, Bernafaskan Islam, bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan maksud yang di ridhoi Allah Subhanawataallah, itu semuanya narasi dan kalimat yang bersumber dari kitab suci AL-Quran dan AL-Hadist.

Adinda ku, ia engkau Adinda ku, kapankah kita mulai benar-benar Ber-iman, Ber-ilmu, dan Ber-amal ???, adinda ku, habis umur kita dan umur dunia ini untuk kita terus bicarakan iman, ilmu dan amal karna hidup ini adalah perjalanan KEMBALI, kembali ke Tuhan, kematian bukan akhir dari kehidupan tapi kita KEMBALI ke dimensi Asal karna dunia hanyalah sementara.

Adinda ku, Dengan Ber-iman, Ber-ilmu dan Ber-amal kita berjuang makan Yakin Usaha Sampai, sampai kemana ??? Sampaia ke jalan yang lurus baik di Dunia maupun di Akhirat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *