Bima, Salam Pena News – Perkumpulan Solidaritas untuk demokrasi (SOLUD) Bima bekerjasama dengan YAPPIKA – Action Aid ( YAA ) menggelar pertemuan Forum Multi-Pihak kamis, (20/2) membahas program kerjasama promoting civil society-led initiative for inclusive and quality education in Indonesian country (Pro-InQluEd)
Yang bertujuan untuk mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas yang baik di sektor pendidikan dasar di Indonesia khusus Kabupaten Bima dengan mengundang Pemda Kabupaten Bima, Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Dikbudpora, Dinas Sosial, Kepala UPT Dikpora Kec Palibelo, Ambalawi, Woha dan Bolo, Kepala Sekolah target, CSO, Tim CHU, Dewan Pendidikan, Media, Inovasi, FGII. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lila Graha Hotel. Sesuai amanat UUD 1945 dan Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang pendidikan inklusif.
Kegiatan pertemuan forum multi pihak program promosi prakarsa masyarakat sipil untuk pendidikan inklusif dan berkualitas dg program promoting civilsociety led initiatives for inclusive and quality in indonesia (Pro-InQluEd) untuk pendidikan inklusif dan berkualitas di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat ini di danai oleh Uni Eropa (European Union).
Menurut District Coordinator Program Pro-InQluEd SOLUD Bima Abdul Haris program ini bertujuan untuk mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas pendidikan inklusif yang baik dan diharapkan mampu memberikan manfaat untuk 151.100 anak usia sekolah dasar dari kelompok miskin dan terpinggirkan termasuk anak penyandang disabilitas dan putus sekolah, hadir dalam acara tersebut Kabid Sosbud BAPPEDA
Dr. Raani Wahyuni, ST, MT., sebagai Pembicara mewakili pemerintah dan Dr. Juwaidin Ismail, M.Pd. Tim Tata Kelola atau salah satu Kasi di bagian PTK Dinas Dikbudpora Kab Bima beserta H. Arifuddin dan Drs.Muhammad Sekertaris Dinsos Kab Bima. Nukman, S.Pd.,M.Si. mewakili organisasi profesi FGII dan Dwi mewakili Inovasi Bima. Dalam pemaparannya Dr. Rani Wahyuni, ST.,MT. mengatakan bahwa bahwa program ini telah diluncurkan secara simbolis pada tanggal 18 Mei 2018 di kantor Kemendikbud yg diresmikan oleh Dubes Uni Eropa H.E Vincent Guerend bersama dengan Sekertaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI.
Sedangkan Dr. Juwaidin Ismail, M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat baik dan positif sebagai solusi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan kabupaten Bima dan dengan moment ini kita harus merubah mindset berpikir mewujudkan pendidikan bermutu dan berkarakter menuju Indonesia maju dan bermartabat.
Sementara Kepala Bappeda yang diwakili H Arifuddin mengharapkan semua peserta kegiatan turut fokus dalam mengikuti kegiatan ini mulai dari awal hingga akhir acara. ” saya minta bapak ibu serius mengikuti acara ini dan mau mem follow up serta mengimplementasikan ilmunya di lapangan, kata putra asli sanggar pada pena.
Dan sekertaris dinas sosial Drs.Muhammad sangat senang dengan kegiatan yang digelar perkumpulan pegiat solidaritas (solud bima) dengan catatan tetap semangat untuk bersama pemerintah membangun sinergitas dan mengedepankan profesionalitas sebagai NGo yang bermutu. “Solud jangan seperti lsm kebanyakan yang datang memalak pejabat dan menakut nakuti pemerintah tanpa adanya solusi, kata sekdis dinsos.
Pertemuan forum multi pihak ini dihadiri juga oleh undangan umum dan masyarakat lainnya seperti komite sekolah, hingga kepala desa yang menjadi binaan target sekolah inklusif tersebut.
Kegiatan ini memiliki tujuan untuk tersosialisasikannya rencana Program Promosi Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu Peserta kegiatan lainnya dari Organisasi Profesi Guru FGII Bima Nukman, S.Pd.,M.Si. dalam closing statementnya yang disampaikan pada acara tersebut mengatakan sangat bagus dan positif adanya serta sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan nukman juga sangat mengapresiasi bupati bima Hj Indah Dhamayanti SE yang telah hadir dalam acara tersebut. (SPN)