Penulis
Julha Mayesti
Mahasiswa STKIP Bima Jurusan MIPA Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima
Pendidikan merupakan salah satu hal yang diwajibkan oleh setiap Pemerintah di Negara manapun termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah ada undang-undang yang mengatur mengenai pelaksanaan pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar, SMP, SMA, Kejuruan, hingga tingkat perguruan tinggi mulai dari Diploma, Sarjana, Megister, Doctor, hingga Professor. Namun, pendidikan tidak hanya didapat diruang lingkup formal saja, banyak pendidikan yang bisa didapat di lingkup informal.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 40 bab IX ayat 2 tentang pendidik dan tenaga kependidikan pada poin yaitu pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban : poin pertama menciptakan suasana pendidikan yang bermakana, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Poin kedua mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan poin ketiga memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Hal ini tidak sesuai dengan kondisi pendidik di Bima. Banyak ditemukan seorang pendidik yang hanya masuk dikelas memenuhi tugasnya untuk mengajar tanpa memikirkan apakah siswa menyuikai pelajaran itu? apakah siswa dapat memahami pelajarannya? Bagaimana perilaku dan kondisi siswa saat di kelas, dan lain sebagainya. Sangat banyak problem yang akan dihadapi seorang pendidikan, karena dia memiliki tugas yang sangat berat yaitu menyiapakan generasi penerus bangsa. Jadi seorang pendidik harus siap menghadapi berbagai macam tantangan dan menyiapkan dirinya sebagai teladan muridnya.
Dengan melihat kondisi pendidik diBima saat ini, diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikannya dengan menyiapkan pendidik yang professional, berkualitas untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia khususnya diBima kepala sekolah juga berperan dalam hal ini.
Jadi untuk meningkatkan mutu pendidikan, pendidik harus mampu mencipkan suasana belajar yang nyamana, menarik, kreatif, dan inovatif untuk memotivasi siswanya untuk belajar. Hal ini bergantung pada potensi guru, kecakapan guru, dan kemampuan guru dalam menjalankannya.