MAGNET IDP DALAM EKSPEKTASI MASYARAKAT KULTURAL.

Penulis
Dino Marahu
Mantan Sekertaris Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Bima, pernah menjadi staf pengajar di STKIP Bima.

Masyarakat budaya sebagai entitas politik dalam kajian firtualitas itu sudah biasa sebagai daerah yang pernah hidup di jaman Kerajaan maupun kesultanan, apalagi daerah Bima yang di anggap sebagai bagian dari masyarakat sejarah masa lampau.

Memang kita harus akui, dalam proses awal menemu kenali ruang privat masyarakat dalam kajian nalar atau alam bawah sadar publik telah memberikan jawaban singkat dari sebuah sudut pandang mereka tentang sebuah simbol-simbol kerajaan misalnya, sekalipun ide awal tersebut bersifat politis dan sangat situasional, namun demikian adanya, sebuah entitas politik yang sangat memukau, yang bagian itu dianggap sebagai spirit dan modal awal bagi keberlanjutan kekuasaan istana, ibarat mereka telah menemukan jalan kembali sekalipun dalam era dan situasi politik ala Demokrasi modern.

Saya kira politik pilkada Bima itu selalu berhubungan dengan dialektika sejarah sebagai bagian dari sebuah entitas politik yang begitu nampak.

IDP adalah bagian dari entitas Istana Bima, yang telah terseleksi secara sempurna dalam domain politik era demokrasi saat ini, IDP adalah DNA politik Istana yang sudah menjalar sekian puluh tahun bahkan telah beranak pina.

Baginya (IDP) telah berevolusi dengan sempurna, sejak berada dalam pagar istana, buah dari kecerdasan dan pengalaman politik ketika IDP mendampingi suaminya almarhum Ferry Zulkarnai saat menjabat sebagai bupati Bimapada periode lalu. IDP telah menjadikan ruang tersebut sebagai arena pembelajaran politik yang sangat aktif bagi pembentukan kepribadian politik IDP ketimbang para penantang! (Mohon maaf) oleh karena itu, sudah barang tentu, IDP telah menjadi simbol kekuatan baru bagi keberlanjutan kekuasaan istana donk!. Sadar atau tidak, tetapi itulah realitas politik sekaligus fakta politik. IPD telah berhasil memenangkan Pemilu dengan mencetak rekor 9 kursi di DPRD, padahal sebelumnya belum pernah terjadi prestasi politik seperti itu.

Saya Tidak bermaksud mengkultuskannya, tetapi inilah Politik yang tengah terjadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *