Penulis
Nahda Rufaidah
Mahasiswa STKIP Bima
COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019 dan Sekarang negara tercinta Indonesia kini di gemparkan oleh Covid 19 ( CORONA VIRUS) yang membuat bumi ini menangis dalam duka dan kekhawatiran pada seluruh rakyat di Indonesia. Presiden indonesia telah menghimbau kepada masyarakatnya agar waspada terhadap Covid 19 yang kemungkinan status kewaspadaannya pada tingkat yang tidak begitu darurat.
Sekarang Covid-19 kini telah hadir di tengah-tengah masyarakat Bima, ketakutan masyarakat Bima dengan adanya covid-19 selalu menghantui mereka, walaupun tingkat waspadanya tidak begitu darurat di NTB khususnya di Bima. Masyarakat Bima kini memburuh masker yang stoknnya terbatas, terkadang juga para pedangang ikut resah dengan kenaikan harga masker gara-gara covid-19 ini dan berkata” berapa harga yang harus kami jual pada pembeli?” ujar salah satu pedangang.
“Tetap bekerja dari rumah, menjauhi kerumunan, jaga jarak bila bertemu dengan orang lainnya adalah cara kita terhindar dari corona #BUMN untuk Indonesia.” Demikianlah pesan brantai berupa imbauan dari BNPB. Imbaun lanjutan dilayangkan oleh BNPB, “ Agar terhindar dari penybaran Covid19 : hindari kerumunan serta jarak orang dengan orang dimanapun berada harus lebih dari 1 meter.” Virus ini, walau belum ada disekitar sini (desaku), harus tetap berhati-hati \, waspada. Memilih tetap dalam ruangan, saya rasa adalah bentuk antisipasi.
Saya tadi sekilas baca sebuah postingan di beranda FB. Tentang orang yang bergolongan darah O rentan terjangkit covid19 dan ada juga bahwa yang bergolongan darah A rentan juga terjangkit covid19 ini, dari berbagai postingan macam ini kita harus pandai-pandai memilih berita yang sumbernya terpercaya untuk dibaca agar kita tidak langsung percaya terhadap berita semacam ini. Hmmm….. aku nggak langsung percaya dong yah. Aku lebih percaya pada-Mu.
Pemerintah saat ini telah mengeluarkan surat atau fatwa bahwa seluruh sekolah dan kampus di Indonesia di liburkan selama 14 hari atau 2 minggu hanya siswa-siswi yang melaksanakan ujian nasional yang tidak diliburkan gara-gara covid19 yang menyerang bumi Indonesiaku tercinta, kini aktivitas proses kegiatan belajar mengajar terhambat oleh virus ini. Sekarang walaupun proses belajar di kampus memang diliburkan akan tetapi kegiatan belajar dilakukan menggunakan system online berupa WHATSAPP dan juga tugas takehome pun diberikan oleh dosen. Ada beberapa mahasiswa yang berkata “ bukannya libur enak-enak dirumah malah sibuk dengan tugas”. Ujar para mahasiswa, hahahahahhaha.
Saya harap COVID19 ini cepat berlalu dan cepat hilang di muka bumi Indonesiaku tercinta agar tidak ada lagi rasa resah gelisah di wajah masyarakatmu, bisa kembali beraktivitas seperti dulu lagi dan bias juga berbaur kembali di tengah keramaian masyarakat sehingga tidak ada lagi jarak antara kita, kalian dan aku. Pray for Indonesia.