Blended Learning Dan Covid 19

Penulis
Mulyadin

Pendidikan sangat menentukan masa depan Indonesia. Jika meminjam penyataan Prof. Dr. H. Sugiarto, M.A menyatakan pendidikan sebagai pusat pembudayaan. Tentu pendidikan ada proses yang harus di lewati, mulai dari perencanaan, pengembangan, sampai pada evaluasi pembelajaran.

Namun dengan adanya Covid 19 banyak tokoh pendidikan yang khawatir dan peduli terhadap masa depan seorang peserta didik, bahkan ada desakan meminta kebijakan dari pemerintah baik itu pemerintah pusat sampai pemerintah daerah.

Rasa peduli dari semua pihak untuk mengembangkan manusia yang bertanggung jawab sebagaimana tujuan pendidikan nasional, tentu visi mulia tersebut akan mampu tercapai bila semua pihak mengambil peran terutama orang tua, saudara, dan tenaga pendidik.

Kita perlu perhatikan sistem pembelajaran agar bisa mencapai keberhasilan proses pendidikan. Untuk itu semua komponen seperti guru, siswa, kurikulum, metode pembelajaran, model pembelajaran, strategi pembelajaran, lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.

Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam pendidikan, tetapi dengan adanya covid 19 peran orang tua sangat diharapkan. Lalu apa yang harus dilakukan oleh tenaga pendidik maka koordinasi guru dan orang tua sangat penting agar sesuai dengan capaian pendidikan, kedua guru harus membuat paket pembelajaran agar peserta didik bisa belajar mandiri.

Disamping paket pembelajaran seperti modul tentu seorang tenaga pendidik tidak boleh melupakan banyaknya metode pembelajaran salah satunya Blended Learning, dengan metode ini saya kira peserta didik tidak mesti diliburkan, tidak masuk sekolah ia akan tetapi proses belajar tetap dilaksanakan.

Selama wabah covid 19 maka tenaga pendidik bisa menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran. Jika tidak bisa tatap muka maka bisa menggunakan e-Learning, penggunaan dua metode baik tatap muka maupun e-Learning itulah yang dimaksud Blended Learning.

Jika metode ini bisa dimaksimalkan, maka belajar dirumah maupun disekolah tujuan pendidikan nasional tetap bisa tercapai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Blended Learning itu apa.?
    Tidak semua pembaca adalah tenaga kependidikan.
    Jadi mesti sedikit dijelaskan.
    Menulis juga harus jelas letak tanda bacanya.