Bima, Salam Pena News – Warga desa Rompo, kecamatan Langgudu kabupaten Bima mengalami krisis air bersih sejak tiga bulan terakhir.
Warga terpaksa mengambil air kubangan yang kondisinya berasa asin untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK). Sedangkan untuk mendapatkan air tawar bersih, warga harus berjalan mengambil dari desa tetangga yang jaraknya kiloan meter.
“Sudah berbulan-bulan warga mengandalkan air kubangan ini untuk mandi, cuci, sedangkan untuk dapatkan air bersih warga harus berjalan mengambil di desa tetangga yang jaraknya luman jauh,” kata Ibrahim (27) warga setempat kepada Salam Pena News, Sabtu (22/05/2021).
Setiap pagi, siang dan hingga malam warga desa Rompo berbondong-bondong ke lokasi kubangan yang terletak di saluran air tambak udang pinggir desa untuk mencuci, mandi dan kebutuhan di rumah. Krisis ini disebabkan air dari PDAM sudah lama tidak beroperasi secara maksimal karena sering mengalami kerusakan pipa dan berkurangnya debit air dimusim kemarau.
“Air dari PDAM sudah lama tak jalan, alasan mereka karena ada pipa yang rusak disebabkan adanya perbaikan jalan, dan kalau masuk musim kemarau debit air juga berkurang,” ungkapnya.
Warga lain Aldin (34) menyebutkan, krisis air bersih yang sedang dialami warga desa Rompo sering terjadi setiap tahunya.
“Bukan baru kali ini krisis air dialami oleh warga, tapi sudah bertahun-tahun,” ujarnya.
Dengan adanya kondisi krisis air bersih yang sudah tiga bulan dialaminya, warga desa Rompo menuntut kepada Kepala Desa (Kades) untuk segera memenuhi janji politiknya saat berkampanye sebagai calon Kades tahun 2019 lalu.
“Sangat memprihatinkan kondisi warga sekarang, dan kami menuntut kepada Kades untuk segera memenuhi janji politiknya yang utama yaitu penyediaan air bersih untuk warga desa Rompo, jangan Covid dijadikan alasan,” tuntut Ibrahim mewakili warga desa Rompo. (EB)