Gubernur Jangan Hilangkan Tambora Dalam Peta NTB

Oleh

Mulyadin
Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Pesisir Nusantara (PEMESTA)

Gunung Tambora memiliki sejarah dengan meletusnya pada tahun 1815. Selain dari sejarahnya, gunung tambora juga memiliki keunikan menjadi destinasi tempat wisata.

Jadi jangan heran setiap tahun banyak anak muda yang berwisata di gunung tambora.

Namun siapa yang tidak mengenal gunung tambora di wilayah NTB maupun Indonesia. Bahkan berbagai macam negara lain pun telah mencatat sejarah gunung tambora.

Kami hanya mau ingatkan bahwa Bima dan Dompu ada dalam peta NTB. Dan kami tidak marah jika mau memindahkan Tanah Tambora ke Kalimantan.

Kami punya rasa nasionalisme, akan tetapi kalau boleh kami meminta, Tanah Leluhur kami tidak di hilangkan dalam peta NTB.

Jangan karena anda percaya pada yang mistik. dengan membuktikan pawang hujan untuk memindahkan hujan di kegiatan MotorGP. Lalu mau memerintahkan Pawang Tanah untuk memindahkan tanah keramat kami yang mampu mengalahkan seorang ahli perang (Napoleon Bonaparte).

Tanah kami, Tanah Tambora sudah sangat mendunia. ” Bahkan bukan warga BUMI kalau tidak tahu Tanah Tambora. “Yang suda mampu merubah iklim dunia”.

Tanah Tambora bukan untuk dihilangkan dalam peta NTB, tapi harus dikelolah agar dunia tetap ingat Indonesia.

Silakan anda mau dua periode jadi Gubernur NTB dan atau mau maju jadi President RI. Tapi kami hanya meminta jangan hilangkan Tambora dalam peta Indonesia.

Bukan hanya tanah yang perlu kami jaga sebagai warga Indonesia, ada juga Air yang perlu kami jaga. Untuk itu, tanah dan air harus dijaga.

Jika betul anda adalah seorang pemimpin yang selalu bicara Teknologi dan Industrialisasi.

Meatinya, “Jika ada tetangga atau dunia membutuhkan Tanah dan Air”, lalu kenapa bukan alat dari produk teknologi yang di tawarkan.

Misalnya di Kalimantan terkenal dengan masyarakat yang hidup dan berdagang di atas air. Kenapa bahan mentah yang mau di pindahkan ke Kalimantan.

“Kenapa bukan alat yang mampu merubah air sungai (rawa) menjadi air kebutuhan rumah tangga”.

Jika mau memindahkan Tanah Tambora dan Air Narmada seperti Pawang Hujan, dan Raja Sulaiman yang memindahkan istana Ratu Balqis. Mohon pertimbangkan kembali.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *