Bima, Salam Pena News ~ Maraknya kasus pemanahan di kecamatan Sape dan Lambu membuat rasa tidak nyaman masyarakat dalam menjalankan aktivitas di malam hari. Hal ini memunculkan banyak kritik dari masyarakat akan kinerja Aparatur Penegak Hukum (APH) di Sape dan Lambu.
Ketua PK KNPI Sape, Ma’ruf, S.Pd menilai kinerja APH belum maksimal dalam menangani kasus pemanahan ini. Pemuda yang biasa disapa Uba Haikal ini juga mengungkapkan bahwa kasus pemanahan tersebut bukan baru sebulan ini, akan tetapi sudah berlangsung lama sejak hadirnya kapolsek Sape yang baru.
“Saya melihat kerja APH belum maksimal, masih setengah hati dalam menangani kasus pemanahan, padahal kasus ini sudah muncul sejak Kapolsek baru hadir di Sape,” ungkap ketua KNPI Sape, Minggu (17/04/2022).
Lebih lanjut, Ma’ruf menjelaskan dalam penanganan kasus ini, APH harus benar-benar memaksimalkan peran aktif dari Babinsa, Babinkantibmas yang ada di masing-masing desa untuk mendeteksi secara dini setiap potensi masalah.
“Harusnya peran Babinsa dan Babinkantibmas bisa lebih aktif dalam mendeteksi secara dini potenai masalah dan melakukan pencegahan,” imbaunya.
Ketua PK KNPI Sape juga mengungkapkan bahwa APH tidak menindak dengan tegas terhadap pepaku-pelaku kasus pemanahan sehingga mampu memberi efek jera kepada yang bersangkutan.
Selain APH, Ma’ruf juga menyinggung lambatnya gerak pemerintah kecamatan Sape dalam mengkoordinasikan dengan unsur Muspika dan selururuh kepala desa dalam menentukan langkah-langkah kongkrit untuk penanganan kasus pemanahan ini.
“Pemerintah kecamatan Sape saya nilai juga lambat dalam penangan kasus ini, pengaktifan kembali Siskamling sampe sekarang belum juga terlaksana,” ketusnya.
(EB)