Mataram, Salam Pena News – H. Bambang Kristiono (HBK) terpilih menjadi duta Partai Gerindra di NTB sebenarnya murni kecintaan masyarakat terhadap Partai dan Sosok Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Sadam Pengurus HMI Badko Nusra mengatakan, “Perlu H. Bambang Kristiono (HBK) Anggota DPR RI Dapil NTB tahu masyarakat NTB sangat Demokrasi dan tidak memiliki sikap primoldial dalam menentukan siapa yang pantas untuk diberikan mandat”.
Disamping itu, Partai Gerindra mendapat kursi di dua Dapil NTB, “Baik dapil Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa”, itu murni efek Pilres kemarin akibat kecintaan masyarakat terhadap sosok Prabowo. Jelas Sulaiman.
Kemudian Sadam yang akrab di panggil Dae Sadam ini menerangkan, “Berdasarkan rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi NTB, Prabowo-Sandi memperoleh 2.011.319 suara”. Sedangkan, Joko Widodo-Ma’ruf Amin meraih 951.242 suara. Ungkapnya.
Dengan besarnya kecintaan masyarakat NTB terhadap sosok Prabowo-Sandi mencapai diatas 75% pada Pilpres 2019 kemarin jangan sampai kepercayaan itu tidak mampu dipertahankan karena sikap intervensi yang terlalu banyak HBK terhadap Dewan Pengurus Daerah (DPD), Alat Kelengkapan Dewan (Pimpinan Dewan/DPRD) dan kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Untuk itu, jangan karena sikap Demokrasi dan ramahnya masyarakat NTB terhadap Gerindra lalu HBK mau berbuat sesuka hati, ingat Masyarakat bisa saja marah.
Dae Sadam juga menambahkan, ” Masyarakat NTB kalau di dzolimin biasanya akan bersatu”. Sebap masyarakat NTB perna punya sejarah melawan Belanda, “Bahkan di asingkan sampai ke Tanah Aceh, dan sampai di Aceh masyarakat NTB pun juga ikut terlibat bersama masyarakat Aceh untuk melawan Belanda”.
Makanya, jangan sampai masyarakat NTB melawan Partai Gerindra di Pemilu 2024 nanti dengan “Gerakan tidak memilih Partai Gerindra”.
Memang kata Dae Sadam yang juga alumni mahasiswa ilmu politik STISIP Mbojo Bima ini, “Demokrasi itu adalah Konflik yang dilegalkan oleh negara namun jangan juga ciptakan suasana yang tidak baik di NTB”.
Cukup dan hentikan kata Dae Sadam, “HBK suda mendapat kedaulatan rakyat untuk memerintah di Senayan tapi jangan gunakan hak itu untuk mengotak-atik NTB”.
Diakhir Dae Sadam berharap, “Silakan HBK gunakan kedaulatan rakyat untuk membangun NTB, agar NTB keluar dari kemiskinan, keterbelakangan dan bisa bertarung dengan daerah lain di NKRI”.
Sementara saat diminta konfirmasi dari H. Bambang Kristiono (HBK) anggota DPR RI dapil NTB belum ada tanggapan,(Aw)