Mataram, Salam Pena News ~ Dirnarkoba Baru kok diam-diam dengan maraknya peredaran dan penggunaan Narkoba di NTB akhir-akhir ini. Sabtu (05/11/2022).
Kombes Pol Helmi Kwarta Putra Rauf gagal meninggalkan legacy baik di NTB. Saat dulu dia gencar membidik para bandar narkoba sekarang malah sepi disorot. Ada apa?. Patut menjadi pertanyaan terkait langkah Dirnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Dedi Supriyadi, SIK menggarong para pelaku narkoba. Sepertinya dia telah gagal menaruh kepercayaan masyarakat NTB.
Ayolah…Kapan anda bicara dan ambil sikap tegas?
Apalagi kebanyakan yang terlibat didalamnya adalah oknum anak buahnya bapak dibawah. 10 Kabupaten dan Kota di NTB hari ini, pengedaran dan penggunaan Narkoba makin marak. Apa anda sedang tiduran (?) sehingga dinding publik anda biarkan untuk selalu dikabarkan dan diisi dengan soal Narkoba.
Bicaralah Dir…!!!
Biar juga tiga bunga sudut lima dipundak kiri dan kanan anda berlaku untuk mafia perusak masa depan generasi bangsa hari ini. Jangan sampai, tanda pangkat di dua pundak anda tidak berlaku apa-apa dihadapan para dan barisan musuh Negara. Jangan sampai masyarakat NTB hilang kepercayaannya kepada anda hanya karena anda tidak bisa memutus mata rantai otak dibalik maraknya peredaran dan penggunaan NARKOBA di NTB hari ini.
Apa benar dugaan publik, bahwa yang membekingi para bandar-bandar besar NARKOBA itu adalah oknum-oknum anak buah anda? Maka disinilah anda perlu angkat suara untuk mengembalikan kepercayaan publik ditubuh institusi Polri yang saat ini secara drastis menurun, sebut saja ulah Jendral Sambo dan Jendral Teddy Minahasa Putra. Ayolah bicaralah dengan jujur. Biar publik tahu Polri kerja bagus dan kerja cerdas.
Sebagai komando di bagian reserse Narkoba anda harus menjadi Indera pertamanya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang selalu sensitif dan responsif terhadap persoalan-persoalan sosialnya. Yang terutama Narkoba.
#NTBDaruratnarkoba
#KombesPol Helmi Kwarta Putra Rauf gagal meninggalkan legacy baik di NTB.
#Dirnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Dedi Supriyadi, SIK.,MIK gagal menaruh kepercayaan masyarakat NTB.
(ARF)
