Bima, Salam Pena News – Mahasiswa yang tergabung dalam barisan opisisi mahasiswa Bima (BOMI) melakukan aksi di dua tempat menuntut persoalan kekurangan air yang tidak memiliki ujung. Bima, (11/05/2023).
Alfiansyah selaku korlap mengaku, “Gerakan yang kami lakukan ini atas panggilan nurani”.
Bahkan dalam UUD Pasal 28A menyatakan “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
Untuk itu, keluhan warga di BTN Sambi Na’e Kota Bima yang suda bertahun-tahun soal air harus menjadi atensi khusus Walikota dan Ketua DPRD Kota Bima. Ungkap Pian yang panggilan akrabnya.
Namun apa yang terjadi, kami sangat kecewa dengan tidak ada satupun anggota DPRD Kota Bima yang menemuai kami saat menggelar aksi didepan kantor DPRD Kota Bima.
Lalu pertanyaan kami, untuk apa kantor DPRD Kota Bima di bangunkan kalau tidak mau menerimah aspirasi kami.
Sementara berbeda dengan pihak kejaksaan Raba Kota Bima yang langsung menemui kami. Ungkap Pian.
Pada hal, Tuntutan kami di dalam aksi tersebut tidak merugikan siapapun.
Kami hanya meminta beberapa saja, di antaranya;
1. Meminta DPRD Kota Bima agar segera membentuk PANSUS untuk menyelidiki dugaan terjadinyan pencucian uang terhadap Proyek SPAM Jaringan Perpipaan di keluruhan Sambi Na’e Kota Bima.
2. Kami mendesak Kejaksaan Negeri Raba Kota Bima agar memeriksa CV Berkah Idama karena kami menduga bahwa proyek yang di kerjakan tidak kunjung selesai.
3. Kami meminta Kepada wali Kota Bima agar segera mengaudit dan memproses PU Kota Bima Terkait anggara Proyek SPAM Jaringan Perpipaan di kelurahan sejumlah 1, 3 M yang ada di kelurahan sambi na’e tepatnya di BTN Sambi Na’e
4. Kami meminta kepada wali kota bima agar segera mengaktifkan kembali air PDAM untuk kesejateraan warga BTN Sambi Na’e.
Selain tuntutan itu, kami berharap Walikota Bima punya sedikit aja nurari. Agar hal tersebut tidak berkepanjangan, tutup Pian. (Aw)