AMP Minta Evaluasi Petinggi PLN NTB

Salampena News – Aliansi Masyarakat Peduli Nusa Tenggara Barat (AMP NTB) kembali menyuarakan kritik keras terhadap PT PLN (Persero) wilayah NTB setelah serangkaian insiden kerja berulang yang mengakibatkan sejumlah pekerja mengalami luka-luka. Ketua AMP NTB, Dani, menegaskan bahwa pihaknya akan menggelar aksi demonstrasi minggu depan sebagai bentuk desakan moral agar PLN membenahi sistem keselamatan kerja secara menyeluruh.

Dani menilai bahwa insiden yang terus terjadi menunjukkan lemahnya pengawasan K3 serta menggambarkan kegagalan manajemen PLN wilayah NTB dalam memastikan keselamatan pekerja.

“Saya tegaskan bahwa ini bukan sekadar isu teknis. Ketika insiden terus berulang, itu berarti ada kegagalan di level manajemen. Karena itu, AMP NTB menuntut evaluasi terhadap jajaran petinggi PLN wilayah NTB. Budaya keselamatan hanya akan kuat jika pimpinan wilayah punya komitmen yang jelas,” ujarnya.

AMP NTB menyebut bahwa banyak pekerja masih berada di bawah tekanan target tanpa perlindungan APD yang memadai, sementara SOP di lapangan sering tidak dilaksanakan dengan benar. Kondisi ini dianggap sebagai bukti bahwa komitmen keselamatan belum menjadi prioritas utama.

“Pekerja tidak boleh terus-menerus berada pada risiko luka-luka karena kelalaian sistemik. PLN harus berbenah dan pimpinan wilayah harus bertanggung jawab,” tegas Dani.

Dalam aksinya minggu depan, AMP NTB akan membawa tiga tuntutan pokok:

1. Evaluasi dan audit kinerja jajaran petinggi PLN wilayah NTB, terutama terkait pengawasan lapangan dan implementasi K3.

2. Publikasi terbuka langkah-langkah pembenahan K3, termasuk rencana konkret serta tenggat waktu pelaksanaannya.

3. Audit kompetensi seluruh pengawas lapangan, untuk memastikan setiap pengawas memahami standar keselamatan kerja.

Dani menegaskan bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk dorongan agar keselamatan kerja tidak lagi diabaikan.

“Ini bukan aksi mencari panggung. Ini upaya melindungi pekerja yang setiap hari mempertaruhkan keselamatan mereka. Kami akan turun minggu depan untuk memastikan suara ini tidak lagi diabaikan,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PLN wilayah NTB belum memberikan respons resmi terkait pernyataan AMP NTB maupun tiga tuntutan utama tersebut. Publik kini menunggu langkah konkret dari PLN.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *