Jakarta,Salampena News- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Bali Nusa Tenggara mendatangi kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, untuk menyerahkan laporan resmi terkait pencalonan Baihaqi sebagai Ketua Asprov PSSI Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam laporan tersebut, Badko HMI Bali Nusra meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir membatalkan pencalonan Baihaqi karena dinilai tidak layak memimpin organisasi sebesar PSSI. Mereka menilai bahwa Baihaqi memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kurang baik pada organisasi yang pernah dipimpinnya.
“Kami melihat ambisi Baihaqi cenderung memaksakan kehendak demi melanggengkan kekuasaan, sementara kinerjanya dalam memimpin KNPI NTB belum maksimal dan minim terobosan,” tegas Ketua Umum Badko HMI Bali Nusra, Caca Handika dalam keterangannya di Jakarta.
HMI menilai bahwa PSSI NTB membutuhkan figur yang memiliki visi besar, integritas tinggi, dan rekam jejak yang kuat. Mereka berpendapat bahwa figur yang dinilai gagal dalam organisasi sebelumnya tidak semestinya dipaksakan memimpin organisasi sepak bola yang membutuhkan tata kelola profesional.
Sorotan terhadap Ancaman Dekadensi Kepemimpinan
Dalam penyampaian sikapnya, Badko HMI Bali Nusra menilai bahwa sepak bola tidak sekadar olahraga, tetapi juga industri dan representasi harga diri daerah. Karena itu, mereka menganggap kualitas kepemimpinan Asprov PSSI NTB sangat menentukan arah pembinaan sepak bola di wilayah tersebut.
Di tengah upaya reformasi besar-besaran yang sedang dijalankan PSSI Pusat di bawah Erick Thohir, HMI menilai NTB justru menghadapi ancaman kemunduran kualitas kepemimpinan jika figur yang dianggap bermasalah tetap diloloskan.
Menurut mereka, rekam jejak Baihaqi selama memimpin KNPI NTB menunjukkan kegagalan dalam konsolidasi organisasi. HMI menyebut adanya ketidakmampuan mengakomodasi kepentingan OKP yang beragam sehingga memicu ketidakstabilan organisasi. Mereka menilai kondisi ini menjadi indikator penting terkait kelayakan memimpin organisasi sepak bola yang kompleks.
Lima Poin Desakan HMI kepada PSSI Pusat
Dalam laporan resminya, Badko HMI Bali–Nusra menyampaikan lima desakan strategis kepada PSSI Pusat:
1. Diskualifikasi Berbasis Rekam Jejak
HMI mendesak PSSI Pusat dan Komite Pemilihan untuk tidak meloloskan Baihaqi berdasarkan evaluasi rekam jejak kepemimpinan sebelumnya, bukan sekadar kelengkapan administratif.
2. Penerapan Standar Integritas Tinggi
Mereka meminta agar kandidat Ketua Asprov PSSI NTB harus merupakan figur yang bebas dari catatan buruk dalam organisasi publik sebelumnya.
3. Intervensi Pengawasan dari PSSI Pusat
HMI mendesak Erick Thohir untuk melakukan supervisi khusus terhadap pelaksanaan Musprov PSSI NTB agar tidak terjadi intervensi kepentingan politik praktis.
4. Penyelamatan Aset dan Reputasi Organisasi
Menolak Baihaqi, menurut HMI, merupakan langkah preventif untuk menghindari stagnasi dan kemunduran organisasi yang dapat merugikan perkembangan sepak bola NTB.
5. Mosi Tidak Percaya
Jika desakan tersebut tidak direspons, HMI menyatakan siap menggalang mosi tidak percaya dan mengajak berbagai elemen pemuda serta pecinta sepak bola NTB untuk menolak legitimasi hasil pemilihan. (*)









