Bima, Salam Pena News – Seluruh masyarakat Desa Ngali tumpah ruah saat menggelar kegiatan Pawai Akbar, dalam rangka memperingati Perang Ngali yang ke-112 tahun. Kegiatan ini mengangkat tema Napak Tilas Sejarah Ngali 1908-1909 untuk Bima dan NKRI.
Kegiatan ini diprakarsai oleh pemuda pecinta sejarah. dihadiri oleh seluruh perangkat Desa Ngali, anggota BPD, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas tokoh agama tokoh masyarakat Pemuda Panca Marga dan tokoh pemuda. Hadir juga seluruh kepala sekolah tingkat SMA SMP dan SDN. Minggu (01/03/20)
Usai melakukan pawai akbar langsung melanjutkan berjiarah di tempat sejarah, seperti kuburan massal (Rade Bari), kuburan bugis (Rade Bugis) makam pahlawan (Pejuang Ngali) di masjid As-Syuhadah Ngali.
“Kegiatan ini guna mengenang jasa para pahlawan yang telah mendahului kita. Juga dilakukan setiap tahun berupa kegiatan budaya dalam rangka memperingati Hari Perang Ngali tersebu” ungkap Ihwan kepala Desa Ngali dalam sambutannya.
Ia juga mengajak kepada seluruh Masyarakat untuk mencintai dan melestarikan terus sejarah yang diperjuangkan oleh para pejuang Ngali. Karena ini bukan saja tugasnya pemerintah Desa, akan tetapi ini menjadi tugas secara bersama bagi masyarakat Desa Ngali.
Sementara itu ketua panitia Mubadin mengatakan, sejarah ini menjadi akan tetap diingat sampai kapanpun bagi pemuda dan pemudi yang ada di Desa Ngali ini.
“Tentu hal seperti ini tetap kita lestarikan serta budayakan dalam setiap pola tindakan masyarakat pada umumnya. Karena Desa Ngali yang ada dalam 191 Desa di Kabupaten Bima yang memiliki corak geografis berbeda serta akan kaya dengan bukti-bukti sejarah dalam kerajaan Bima” jelasnya
Maka dari itu pemerintah Kabupaten Bima, harus bisa menarik satu benang merah agar Budaya Mbojo Bima tetap di ambil berdasarkan faktor adat istiadat masyarakat Desa Ngali. Tutupnya (Man)