Lombok, Salam Pena News – Dua pasien pertama dengan status positif Covid-19 di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, (2/32020) kemarin. Setelah diketahui bahwa kedua pasien berasal dari Depok dan beraktivitas di Jakarta, warga Ibu Kota langsung menyerbu supermarket untuk memborong bahan pokok dan mebuat masyarkat panik.
fenomena panic buying dimulai. Rak-rak yang biasanya berisi aneka rupa bahan makanan mulai beras, gula, minyak goreng, telur, hingga mie instan di supermarket tiba-tiba kosong melompong. Pemandangan serupa tampak di deretan rak yang biasa berisi produk kebersihan diri dan rumah tangga.
Stok aneka bahan pokok itu seharusnya tidak benar-benar habis. Hanya, gerai-gerai retail modern seperti Transmart Carrefour memiliki kemampuan terbatas untuk mengisi toko dengan cepat. Normalnya, proses distribusi hingga barang dari gudang dapat terpajang perlu waktu 1-2 hari.
Menyikapi hal itu, Gubernur NTB Menghibau Agar masyarakat tidak terlalu panik menyikapi wabah Virus corona yang sedang dihadapi oleh sejumlah Negara di Dunia, salah satunya Indonesia (NTB, red)
“NTB hingga saat ini, Alhamdulillah belum ada yang resmi Positif dengan virus corona, tapi harus tetap waspada, menghindari kerumunan dan menjaga kebersihan,” sebut Dr Zulkieflimansyah, pada Kegiatan sterilisasi Tiga Gili di Pelabuhan Bangsal, Rabu (18/3/2020).
Terkait adanya sejumlah informasi yang berkembang, ia mengajak agar warga NTB sikapi informasi dengan bijak dan berhati-hati agar tidak mudah terprovokasi tampa tau kebenaran yang sebenarnya. “Banyak informasi yang beredar yang masih diragukan kebenaranya yang membuat masyarakat kita panik,” ungkapnya.
Terkait persolan merebaknya Virus Corona saat ini, pemerintah NTB tidak tinggal diam, berbagai upaya terus dilakukan. Sejumlah titik menjadi pintu keluar masuknya WNA dan Warga lokal yang datang dari luar NTB tetap dilakukan pemantauan. ” sebagai langkah antisiapsi Kita sudah Perketat pemeriksaannya diruang-ruang yang di anggap rawan dengan dilengkapi sejumlah alat dan sejumlah titik udah dilakukan penyemprotan disinfektan,”ungkap Pria yang akrab disapa bang Zul.
Pada kegiatan itu, Bang Zul bercerita sebuah kisah inspiratif, Ia menyampaikan, ketika Virus ingin mencabut nyawa seribu orang, kemudian ditanyak oleh malaikat maut, kamu kemana, Saya ingin mencabut nyawa 1000 orang pas dia pulang kemudian ditanyak, anda tadi mengatakan akan mencabut nyawa 1000 orang tapi kenapa yang meninggal 6000. Kemudian virusnya mengatakan saya tetap mengambil nyawa yang 1000 orang, yang meninggal 5000 orang karena ketakutan. “Ini sama seperti kita jangan sampai sosial media dan teman-teman wartawan. Mohon agar wabah ini agar tidak membuat kita jadi panik, tidak membuat kita jadi takut hingga kehilangan akal sehat untuk yang lain-lain,” sebut Bang Zul.
Sebagai informasih misalnya, sambung ia, menteri luar negeri brazil dan beberapa menteri-menteri di Monako terkenak virus ini. Tapi tetap sehat, artinya belum pasti bila terkenak virus ini kemudian sakit apalagi meninggal. Dia tetap sehat, oleh karena itu perlu kampanyekan secara masif.
Virus ini tidak perlu ditakuti kalu tubuh kita sehat dan kuat. Jadi daya tahan kita, istrahat yang cukup, makan-makanan yang sehat tetap harus kita jaga, tutupnya. (SPN)