Kuliah Online, Dosen Jadi Sewenang-Wenang

Dompu, Salam Pena News – Mahasiswa Jadi Budak Intelektual Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa, Yusuf Mulai angkat suara. Dompu, 28 Maret 2020.

Ditengah-tengah Menyebarnya Covid-19 di Indonesia Ini ada banyak perguruan tinggi swasta, maupun negeri di liburkan, aktivitas belajar tatap muka yaitu diganti dengan kuliah online.

Namun di sisi lain ada banyak mahasiswa yang mengeluh dengan adanya kuliah online tersebut terlebih khususnya mahasiswa STIE YAPIS Dompu dengan keluhan mereka tidak mampu untuk selalu siap sedia memastikan diri mampu memiliki paket internet setiap saat, Dan Hp yang tidak mampu menampung banyak berbagai aplikasi dan file-file yang dikirimkan oleh dosen.

Karena masih ada juga sebagian mahasiswa STIE yang belum mempunyai android apalagi untuk membeli atau Mengisi Paket.

” sayangnya pihak Kampus hari ini tidak mampu membaca dan memahami kondisi mahasiswanya yang ekonominya Rata-rata menengah kebawah” Ujar Yusuf selaku Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Stie Yapis Dompu, saat di wawancara langsung setelah mendengar kabar banyak mahasiswa mengutarakan keluhannya di Sosial media.

” Dan Saya selaku ketua Umum Dewan perwakilan mahasiswa perihatin dengan Kondisi Indonesia hari ini lebih-lebih kondisi mahasiswa STIE YAPIS Dompu yang menghadapi kuliah online ” Lanjutnya.

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa yang juga Aktivis diluar kampus ini meminta kepada Ketua lembaga STIE YAPIS Dompu agar Meninjau kembali Kebijakan yang di ambil untuk kuliah online dengan mengambil kebijakan lain.

Kemudian memberikan atensi Khusus kepada Setiap dosen penampung Mata kuliah agar mengurangi pemberian tugas kepada mahasiswa, karena satu dua hari ini Ia merasa dosen Sewenang-wenang dalam memberikan tugas kepada mahasiswa sedangkan menurutnya jika di kaji tugas tidak sama sekali berpengaruh dalam hal mencerdaskan hanya formalitas belaka.

” Kemudian yang terakhir saya meminta dengan hormat kepada ketua lembaga STIE YAPIS Dompu, setiap dalam proses pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kondisi mahasiswa mohon di libatkan semua organisasi-organisasi internal kampus agar tidak ada indikasi pihak lembaga mengambil keputusan secara sepihak ” Tegasya di akhir wawancara.(S)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *