Bima, Salam Pena News – Fraksi Partai Demokrat baik ditingkat provinsi, sampai kota/kabupaten Bima membagikan masker serentak seluru Indonesia untuk melawan penyebaran Covid-19.
Aksi yang dilakukan mulai dari membagi sembako, semprot difestan, pembagian masker dan sejumlah kebutuhan yang di inginkan oleh masyarakat. Ungkap Abdul Rauf, ST, MM Anggota DPRD NTB Fraksi Demokrat.
Dan saya secara pribadi melakukan pembagian masker untuk dua tahap, dan tahap pertama kemarin 3.500 masker dan tahapan kedua 2000 masker.
Lebih lanjut, Bang Rauf menjelaskan bahwa sasaran peta pembagian masker saya, dipuskesmas-puskesmas, di Kabupaten/Kota, termasuk pasar-pasar, dan juga kelompok masyarakat yang perna meminta secara person, ada juga organisasi wanita NU, jajaran Dandim dan juga banyak sekali masyarakat lain yang saya bantu secara kelembagaan karena mereka ada aksi, pungkasnya.
Selain itu, ada juga yang meminta kesaya lewat facebook dan saya langsung suru ambil kerumah, begitu juga yang perna saya janjikan masi saya layani.
Untuk itu, karena suda ada himbauan wajib untuk memakai masker bagi seluru masyarakat yang keluar rumah. Dan mesti suda harus diterapkan oleh pemerintah kota maupun kabupaten. Apalagi hari ini suda ada 10 orang yang positif Covid-19, maka tidak boleh lagi ada tolerasi terhadap masyarakat yang bermain-main diluar tanpa menggunakan pengaman, tegasnya.
Lebih lanjut, khususnya karena penularan bisa jadi karena percikan dahak, percikan ingus dan masuknya penyebaran ketubuh kita lewat tiga pintu, pertama mulut, hidung dan mata, itulah kenapa kita dianjurkan untuk cuci tangan karena kita sering memegang muka. Jelasnya.
Oleh karena itu saya setuju menghimbau kepada masyarakat dan termasuk pasa pemerintah kabupaten/Kota untuk tidak lagi main-main dengan Covid-19 ini. Dan lakukan yang terbaik untuk masyarakat.
Dan kalau ini dibiarkan terus menyebar, karena memang masif, karena 10 orang langsung melonjat dari nol sementara daerah lain mereka bertahap mulai dari 1, 2 dan tidak seperti di Kabupaten Bima langsung melonjak.
Pada hal orang Bima sebenarnya orang yang patuh hanya saja harus di contohi. Maka siapapun dia kalau keluar rumah harus menjaga jarak, cuci tangan dan jangan berkerumun kalau itu bisa kita lakukan maka penyebaran virus ini bisa kita lawan. ” Tapi kalau kita tidak tegakan orang Bima cendrung menyepelekan dan sangat berbahaya”. apalagi kalau tiba-tiba masif penyebaran virus ini sangat membahayakan, apalagi fasilitas kesehatan kita sangat terbatas. Ruangan isolasi hanya 7 untuk yang positif, sementara yang positif ada 10 jadi kita kekurangan 3, maka perlu 2 orang satu kamar. Bagaimana kalau besok tamba 2, 3, 20 atau sampai 100 orang kedepan dan ini sangat membahayakanl.
Itulah kenapa di eropa, beberapa negara maju sekalipun karena tiba-tiba keluar positif Covid-19 banyak sekali suda masif, nah fasilitas terbatas dan tidak ada alat pertolongan untuk itu pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan, saranya.
Itulah yang harus dipahami oleh masyarakat kita, nah caranya seperti India. Kenapa India Belum apa-apa suda menerapkan pukul, hantam orang sehingga tidak ada interaksi dan hasilnya nol karena tidak ada yang interaksi. Paparnya.
Dan kalau penyebarannya lewat udara maka semua akan terpapar, sementara penyebaran virus covid-19 ini adalah lewat interaksidan pertemuan, kan kita tidak perna tahu siapa yang membawa virus ini, boleh jadi orang-orang yang tidak kita bayangkan karena dia mungkin secara kebetulan memegang sebuah benda, yang benda itu dipegang oleh orang yang suda terkena itulah masalahnya.
Saya menyadari hal itu, makanya saya menyisikan gaji kita, pendapatan-pendapatan lain-lain kami untuk membeli masker walaupun baru 5.500 lembar, paling tidak saya bisa melayani orang yang sangat membutuhkan. “Dan saya juga menyarankan kepada pemerintah desa juga ambil bagian dengan dana desa yang begitu besar mereka ambil per 1000 atau 500 saja perdesa maka itu suda akan menangani 200 ribu masker dan suda lebih dari separu penduduk Bima ini tertangani dan pemerintah daerah berapa, instansi teknis, para relawan dan yakin saya 2000 masker dan gerakan 1 orang 1 masker bisa tertangangi.” Apalagi kalau semua perbangkan dan anggota DPRD juga bergerak saya tidak bisa banyangkan apalagi kalau ada dermawan lain.
Kami partai Demokrat suda juga mengingatkan teman-teman yang lain, serta dibulan Ramadhan kami akan membagi sembako dan tidak banyak seala kadar kemampuan kami. Tutupnya (Aw)