Bima, Salam Pena News – Musibah kebakaran di Desa Naru Barat Kecamatan Sape pada hari Minggu (10/10/21) kemarin banyak sekali menyakibatkan kerugian pada masyarakat korban kebakaran.
Salah satu kerugian yang besar dialami oleh korban kebakaran adalah hasil penen Bawang Merah dan alat industri pertanian (Alsintan) yang diperkirakan sampai 40 Ton Bawang Merah ikut ludes terbakar.
Dari hasil investigasi dan wawancara awak media ini dengan korban kebakaran di lokasi, diperkirakan ada 16 Rumah masyarakat yang menyimpang Bawang Merah di rumahnya ikut terbakar. Kisaran banyaknya kerugian beragam, mulai dari ratusan sampai ribuan Kilogram.
M. Yakub salah satu warga yang memiliki Bawang Merah sekitar 5 Ton di rumahnya, menyatakan penyimpanan bawang ini adalah upaya dilakukan oleh masyarakat untuk menunggu harga tertinggi. Dia tidak menyangka kalau akan sampe tertimpa musisibah ini.
“Gak hanya rumah, Bawang saya sekitar 5 Ton-pun ikut terbakar tanpa sisa”, ungkap M. Yakub (40) salah satuh korban.
M. Yakub juga menyatakan bahwa rata-rata masyarakat yang bawangnya terbakar ini masih memilikih hutang di penjual obat-obatan maupun di Bank. Hutang itu adalah hasil dari biaya perawatan bawang merah dari mulai tanam sampai panen.
“Rata-rata dari kami yang bawahnya terbakar ini masi memilikih tangungan hutang baik di Bank maupun di penjual obat-obatan. Hutang sebagai modal maupun untuk biaya perawatan Bawang kami saat mulai menanam sampai panen”, tutupnya.
Sebagaimana yang dikonfirmasi juga dari Kepala Unit Penunjang Tugas (UPT) Dinas Pertanian Kecamatan Sape, Saharuddin, S.P bahwa benar berdasarkan hasil tinjauan di lokasi ada puluhan Ton Bawang Merah korban yang ikut juga terbakar.
Saharuddin menerangkan, Bawang Merah yang tersimpan di rumah korban adalah sebagian untuk persiapan bibit dan sebagian disimpan untuk menunggu harga naik.
“Benar adanya kalau ada Bawang Merah korban yang ikut terbakar, sampai puluhan Ton. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk menyimpan bawang di rumah baik untuk cadangan bibit maupun untuk menunggu harga tinggi”, jelas Kepala UPT di ruang kantornya, Rabu (27/10/2021).
Dari kerugian yang diakibatkan musibah ini, besar harapan para petani korban kebakaran dapat dibantu oleh penerintah. Musibah kebakaran ini tidak hanya menghanguskan Bawang mereka, tetapi juga menyisakan utang yang menumpuk pada Bank maupun pedagang obat pertanian.
“Kami berharap ada bantuan pemerintah, supaya beban kami juga dapat diringankan”, harap M. Yakub.
(EB)