Bima, Salam Pena News – Aksi perusakan terhadap Masjid Al Hidayah yang berada di Perum Agape, Kelurahan Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memicu reaksi keras umat Islam tak hanya di Sulut, tapi juga umat Islam di Kabupaten Bima Kecamatan Sape dan di beberapa daerah lainya. – (Senin 03/02/2020).
Aliansi Muslim Bima (AMB), yang terdiri beberapa Ormas dan Lsm, antara lain Copri, Lsm PPKK, KKPMS BIMA, LASKAR SALAHUDIN, LPMPB, PPPD-NB, Melakukan aksi demonstrasi di hadapan Kapolsek Sape dan mengutuk tindakan intoleran bagi siapa saja masyarakat indonesia yang merusak tempat ibadah.
Rodiman, Selaku Jendral lapangan, “mengatakan Mengecam keras semua aksi intoleransi berupa tindakan kekerasan dan pemaksaan yang dilakukan kepada pemeluk agama apapun dan kelompok minoritas, Hak merasa aman dan hak untuk beribadah adalah hak dasar bagi setiap Warga Negara Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945 pasal 29 ayat 2 dan pasal 28E tentang Hak Asasi Manusia. Oleh karenaitu, segala kebijakan yang melanggar hak-hak tersebut tidak dapat diterima” tandasnya.
Ia (Rodiman) juga menyampaikan dalam orasinya, Mendesak Peresiden, Kapolri atau Aparat Penegak Hukum untuk memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku pengerusakan rumah ibadah di minahasa Sulawesi utara’. Tegasnya.
Sedangkan Muhlas Adi Putra, Direktur Lsm – PPKK, Mengatakan “Saya Mengutuk segala tindakan intoleran bagi siapa saja yang mengganggu kedamain umat beragama di indonesia apa lagi sampai merusak tempat ibadah seperti yang terjadi di minahasa”. Ujarnya
Semantar itu dalam aksi damai Aliansi Muslim Bima (ABM),” Menyampaikan beberapa tuntutan dihadapan Kapolsek Sape, 1.Mendesak PRESIDEN, KAPOLRI atau Aparat Penegak Hukum untuk memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku pengerusakan rumah ibadah di minahasa Sulawesi utara. 2. Mendesak PRESIDEN dan KAPOLRI agar memecat bupati, kapolsek dan lurah yang tidak mampu menjaga kondusifitas umat beragama diminahasa Sulawesi utara. 3. Mengajak para pemuka agama untuk mengambil kepemimpinan aktif dalam memperkuat tali persaudaraan sebangsa di antara kelompok umat beragama, terutama di tingkatan akar rumput; bahu membahu menjaga bangsa ini pada nilai-nilai keberagaman. 4. Mengajak masyarakat untuk dapat menyikapi persoalan ini dengan bijak, tidak mudah terprovokasi oleh sentimen-sentimen kebencian dan permusuhan.
Sedangkan Tanggapan Kapolres Bima, memberikan apresiasi atas aksi damai yang dilakukan Aliansi Muslim Bima, Semua tuntutan aksi sudah saya terima dan aksinya berjalan kondusif, InsyAlla akan di sampaikan pada Kapolri, Tutupnya.(My)