Kota Bima, Salam Pena News ~ Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mbojo Bima menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama sejumlah pihak guna membahas polemik harga jual beli jagung di Kota Bima, Rabu (07/05/2025).
RDP yang difasilitasi oleh DPRD Kota Bima ini turut melibatkan BEM UMBO Bima, Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima, serta Bulog Cabang Bima.
Melalui Humasnya, Ketua BEM UMBO Bima menyampaikan bahwa harga jagung di pasaran saat ini masih belum stabil. Ia menilai adanya ketimpangan antara daya beli pemerintah dan harga beli oleh pihak swasta, yang pada akhirnya merugikan petani dan masyarakat Kota Bima.
“Situasi harga jagung saat ini tumpang tindih dan sangat merugikan masyarakat, terutama petani,” ujar Humas BEM UMBO Bima.
Meski telah berlangsung di ruang sidang DPRD Kota Bima, pertemuan tersebut belum menghasilkan kesimpulan final. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima menjelaskan bahwa penyelesaian persoalan ini membutuhkan koordinasi lintas sektor.
“Belum bisa disimpulkan, karena permasalahan ini melibatkan banyak pihak,” jelas Kadis Ketahanan Pangan Kota Bima usai RDP.
Meski sempat ada ketegangan saat rapat berlangsung, tuntutan BEM UMBO terhadap permasalahan anjloknya harga Jagung di Bima diterima oleh pihak DPRD, Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima dan Bulog Cabang Bima. Masalah ini akan segera ditindak lanjuti, dan sementara untuk harga beli pemerintah masih dengan standar harga yang telah ditetapkan.
(Ucok)
