Bima, Salam Pena News – Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti yang di dampingi Wakil Bupati Drs. H Dahlan HM Noer mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Republik Indonesia, tentang Laporkan Langkah Strategis dan Dana Bantuan terhadap korban banjir bandang lewat video conference di Ruang kerja Bupati Bima, Selasa 6 April 2021,
Selain Bupati Bima, yang ikut tersambung dalam Ratas tersebut antara lain, Menko PMK, Mensesneg, Seskab, Mendagri, Menkes, Mensos, MenPUPR. Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, Kepala BMKG, Kepala BNPP, Gubernur NTB, Gubernur NTT, Bupati Bima, Wali Kota Kupang, Bupati Flores Timur, Bupati Lembata, Bupati Sabu Raijua, Bupati Sumba Timur, Bupati Alor, Pangdam IX/Udayana, Kapolda NTB, Kapolda NTT, dan Koordinator SKP Ari Dwipayana.
Bupati Bima, menyampaikan aksi yang telah dilakukan Pemkab Bima dalam menangani banjir bandang yakni berkoordinasi lintas sektor, membentuk tim komando tanggap darurat, Mengevaluasi, penyelamatan korban, membangun posko induk dan posko lapangan, mendirikan tenda pengungsian, mendirikan pos kesehatan, Mendirikan dapur umum dan pembersihan lokasi.
Pemkab Bima telah mengirim logistik ke lokasi terdampak berupa, beras 15 ton, air mineral 1598 dus, Mie instan 1550 dus, pop mie 572 dus, sembako 1160 paket, selimut 150 lembar, perlengakapan bayi 731 paket, nasi 19365 bungkus (terdistribusi) dan perlengkapan mandi 350 paket.
Selain itu Pemkab Bima juga telah menerima bantuan dari BNPB uang senilai lima ratus juta rupiah dan bantuan melalui Pusdalop berupa; air mineral 2302 dus, Mie Instan 1342 dus, Sembako 60 paket, selimut 100 lembar, terpal 50 lembar, paket sandang 25 paket, paket lauk pauk 25 paket, Perlengakapan bayi 15 paket, perlengakapan keluarga 15 paket, nasi 455 bungkus, gula 315 kg, beras 2005 Kg, pakaian 6 karung, telur 11 krak dan karpet 50 lembar.
“Kalau di totalkan bahwa bantuan penangan banjir senilai Rp. 1.289.302.685 M” ungkap Umi dinda
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan lima hal penting yakni, meminta Kepala BNPB, Kepala Basarnas dibantu dengan Panglima TNI, dan Kapolri untuk mengerahkan tambahan personel SAR agar menjangkau lebih banyak wilayah terdampak termasuk wilayah terisolir.
Menghimbau pihak terkait kesehatan untuk memastikan pelayanan kesehatan pada korban yang membutuhkan pertolongan medis, dan Tim bantuan perlu secepatnya sampai dilokasi, memperbanyak tempat pelayanan kesehatan di lapangan. Mempersiapkan Rumah Sakit (RS) untuk menangani para korban serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatan.
Presiden meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)dan Pemerintah Daerah, segara mendata titik pengungsian. Memastikan logistik, tenda, dapur lapangan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi terutama air bersih, MCK dan kebutuhan Bayi dan Anak-anak tetap tersedia.
Presiden juga menghimbau Menteri Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penanganan infrastruktur yang rusak. Jembatan yang roboh, akses jalan, pulihkan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi dan BBM, sehingga bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat.
Presdien Jokowi menghimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap mengantisipasi adanya cuaca ekstrem, yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia untuk itu diminta BMKG tetap menggencarkan peringatan cuaca ekstrem dari siklon tropis seroja ini.
“Seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG,” ujar Presidien.(JD)