GANTI VAKSIN

Oleh :
Syech Fathur

Tampaknya kehidupan di Negara-negara Eropa dan Amerika sudah kembali “NORMAL” setelah dilakukan vaksinasi massal. Hal itu bisa kita lihat dari siaran langsung Piala Euro yg digelar di 11 negara Eropa yg dipadati penonton tanpa masker, kecuali beberapa orang saja.
Begitupun duel tinju Gervonta Davis vs Mario Barrios (27/6) yang dihelat di State Farm, Atalanta, Amerika Serikat, dipadati lk. 16.570 penonton yang mayoritas tanpa masker dan tidak jaga jarak. Meski kedua benua Amerika dan Eropa belum sepenuhnya terbebas dari Covid-19 sehingga Protokol Kesehatan tetap ditegakkan hanya saja jauh lebih longgar.

Pertanyaannya: Vaksin apakah yg digunakan massal di kedua benua tersebut?
Amerika Serikat menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Sedangkan Inggris menggunakan Astrazeneca dan Pfizer produk Amerika yg diklaim memiliki keampuhan hingga 95% dan mampu melawan varian Delta dan Kappa yg sangat ganas.
Bandingkan dengan SINOVAC yang memiliki keampuhan hanya 65% dan belum/tidak teruji mampu melawan varian Delta dan Kappa. Maka wajar saja jika Pemerintah terus menerus mengingatkan bahwa “Vaksin Tidak Menjamin Tidak Kembali Terpapar Corona”; tetap mengkampanyekan urgensi “Tetap Bermasker Ria”; Tetap bolak-balik harus SWAB, Antigen dan _Bla-bla-bla_.

Bahkan ketika ribuan orang Amerika sudah mulai kembali memadati Madison Square-New York menyaksikan konser musik Foo Fighters (20/6) dengan tanpa masker, cukup menunjukkan bukti sudah divaksin. Justru di Indonesia saat ini malah sangat dianjurkan mengenakan DOUBLE MASKER. Hampir seluruh Rumah Sakit di Jakarta, Surabaya dan kota2 besar lainnya di Jawa nyaris over load. Nakes kewalahan melayani antrian panjang Pasien baru Covid-19. Krisis Tempat Tidur, Krisis Oksigen, hingga Krisis Kepercayaan rakyat kepada Rumah Sakit, Nakes, Satgas Cov-19 dan Pemerintah akibat Medsos dipenuhi Hoax.
Ketika Jokowi sibuk kampanye Perang Corona, sebagian rakyat yang _’Gamon’_ malah sibuk sendiri lengserkan Jokowi. Akibatnya, di sana Posko Satgas dihancurkan massa. Di sono Ambulans dirusak. Di situ Nakes ditonjok keluarga Pasien.
Disana sini para penggali kubur setengah mati setiap hari menguburkan puluhan korban mati. Rakyat mulai kian tidak peduli dan Anarki. Sampai2 Iwan Fals pun meradang: _‘Terserah’_
_Terserah maumu_
_Mau cuek.. Mau takut_..
_Terserah maumu_
_Cari Aman.. Cari Mati_
_Nyawamulah taruhannya_..

So, _Mengingat_:
1. Daya ampuh Sinovac cuma 65%
2. Dari awal Sinovac diniatkan untuk “Penggunaan Darurat”.

_Menimbang_:
Sinovac diproduksi massal jauh sebelum lahirnya aneka varian Corona: Delta, Kappa dsb. Sehingga Sinovac dikategorikan vaksin _Out of Date_, Anti Virus yang belum _di-Update_.

_Memperhatikan_:
Masih banyaknya masyarakat yang meski sudah divaksin tetapi terpapar Corona kembali.

_Memutuskan_:
Merekomendasikan, seyogyanya vaksinasi Sinovac dihentikan dan diganti dengan vaksin Pfizer, Astrazeneca dan Moderna yang terbukti ampuh menangkal aneka varian Corona.

Target, 17 Agustus 2021 Indonesia Merdeka dari Penjajahan Corona.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *