Bima, Salam Pena News – Khairil Ansyari Koordinator Barisan Oposisi Mahasiswa (BOM), melihat kinerja DPRD Kabupaten Bima terutama Dapil Satu dan Dapil Tiga karena dinilai tidak serius menanggapi aspirasi rakyatnya. Apalagi kemarin pada tanggal 9 Desember 2019 kami sempat berorasi depan kantor DPRD kabupaten Bima. Namun sampai hari ini terkait tuntukan kami masih ambigu.
Lebih lanjut, kata Khairil setelah kami turun langsung kemasyarakat di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Bima, Masyarakat sangat resah dengan kelangkaan Gas LPJ, Minyak Tanah, dan Pupuk bersubsidi.
Kemudian, Kata Khairil dengan adanya persoalan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Bima belum serius mencarikan solusi, Kesalnya.
Khairil yang juga mahasiswa STISIP Mbojo Bima ini, menyayangkan DPRD sebagai delegasi rakyat dalam kontek politik, semestinya memperjuangkan aspirasi rakyat dan melihat kondisi obyektif.
Disamping itu, Khairil menyayangkan kondisi hutan hampir semua suda gundul di beberapa kecamatan misalnya Sape, Lambu, Wawo, Langgudu, Tambora, Monta, Parado, Sanggar, Madapangga, dan lain sebagainya. Namun DPRD hanya menutup mata, “pada hal suda sering di persoalkan oleh banyak kalangan”.
Khairil, menegaskan DPRD kabupaten Bima jangan hanya bicara dapat apa dan berbuat baik pada musim politik saja. Tegasnya.
Dan Kami, memberikan mosi tidak percaya kepada DPRD kabupaten Bima, yang melakukan rapat sepihak dengan Dinas PU kabupaten Bima dan BAPPEDA kabupate Bima, terkait jalan litas TPI desa Bugis, pada hal pada aksi kemarin suda berjanji akan melibatkan kami dari Barisan Oposisi Mahasiswa agar semuanya kelir.
Terakhir kami akan mengantensi khusus terkait beberapa tuntutan kami ini dan akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan amanah undang-undang. Tutupnya. (Kh)