Bima, Salam Pena News ~ Kabupaten Bima adalah salah satu dari 10 daerah yang produksi Jagung terbasar di Indonesia dengan jumlah lahan pertanian 29.178 Hektar di tahun 2024. Dari informasi yang dihimpun, harga Jagung saat ini belum tembus Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp5.500 per kilogram dan masih di kisaran Rp. 4.400. Kondisi ini masih dikeluhkan petani, dikarenakan belum mampu memberikan keuntungan yang lebih.
Salah satu petani jagung asal kecamatan Wawo, sekaligus aktivis sosial Merah putih, Faisal mengungkapkan, bahwa saat ini harga beli jagung di tingkat gudang hanya mencapai Rp. 4.400 per kilogram. Hal ini membuat kondisi petani Jagung tidak dapat meningkatkan penghasilannya, bahkan dikatakan rugi.
Faisal sangat berharap ada kebijakan yang dilakukan pemerintah. Bupati Bima seharunya dapat mencarikan pasar alternatif dengan kondisi harga jagung yang rendah saat ini. Petani jagung kabupaten Bima seolah-olah dipermainkan oleh pengusaha jagung.
“Dengan kondisi ini seharunya Bupati Bima dapat dengan cepat mencarikan pasar alternatif baru, supaya ada perbandingan harga baru yang lebih tinggi,” tuturnya. Senin (28/04/2025)
Hasil investigasi lapangan yang dilakukannya, ia menemukan jagung yang kadar airnya 16-17 dipotong/revaksin 2 kilo sampai dengan 5 kilo per 100 kilonya. Sementara harga Per 1 Kg hanya 3.900- 4.400 Faisal menilai ini akan sangat merugikan petani karena tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan petani mulai dari menanam sampai dengan paska panen.
Faisal juga mengingatkan, selogan “Perubahan” tidak hanya menjadi jargon masa kampanye, tapi segera diterapkan, khususnya pada peningkatan kesejahteraan petani Jagung.
“Jika Kepala Daerah membiarkan ini terjadi terus menerus Moto Perubahan pasangan Ady dan Irfan itu hanyalah jargon di spanduk saat kampanye saja,” ungkapnya.
(EB)
