Bima, Salam Pena News – Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) Desa yang yang menghabiskan Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 680.000.000 juta menunai kritikan dari Herman seorang aktivis pemuda Desa Pai. Hal ini dikarenakan bentuk fisik bangunan dianggap tidak sesuai dengan besar anggaran yang digunakan.
Herman, S.Pd menyampaikan bahwa persoalan pembangunan GSG ini sudah pernah dipresur bahkan dilakukan aksi oleh Komunikasi Mahasiswa Pai Kreatif (KOMPAK), pada tahun 2019 tapi belum ada kejelasan yang di berikan oleh pemerintah desa.
“Kami sudah pernah melakukan aksi menanyakan kejelasan pembangunan GSG di Dusun Kalo Utara tetsebut tapi sampai saat ini belum ada kejalasan” jelas Herman saat ditemui awak Salam Pena News pada Rabu (16/06/2021).
Lebih lanjut Herman menyampaikan bahwa sudah tiga tahun anggaran dikucurkan untuk pembangunan GSG ini. Anggaranyapun bukan main besarnya, akan tetapi Plpembangunan GSG sampai saat ini belum rampung. Maka dari itu kami menduga ada penyimpangan dari pembangunan GSG ini.
“Anggaran sudah Rp 680.000.000 juta yang habis, tapi pembangunan GSG-nya belum kunjung rampung. Hal itu membuat saya menduga bahwa ada penggelapan dana dibalik pembangunan GSG ini,” tutup mantan Ketua Himpunan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika (Hmps-Pf STKIP Bima) ini.(JD)
